Tepatnya pada tanggal 25 Februari 2017, hari Sabtu pekan lalu, di Dusun Bawang, Desa Ngadirejo, Salaman, Kabupaten Magelang, telah diresmikan Reptile Rescue Borobudur.

Pada hari pertama peresmian Reptile Rescue Borobudur dimulai dengan prosesi arak-arak, dimana beberapa jenis binatang reptile, seperti ular, biawak serta buaya, mengikuti prosesi arak-arak, teruskan pementasan wayang reptile, kesenian tari tradisional dan acara semakin meriah dengan diadakannya lomba panjat pinang.

Di malam hari, acara dimeriahkan oleh berbagai macam pertunjukan, seperti musikalisasi puisi serta tari kontemporer, dilanjutkan tari tradisional, pertunjukan dari komunitas iguana serta extreme performance dari komunitas ular.

Pada hari kedua, pada tanggal 26 Februari 2017, acara dimulai dengan lomba mewarnai anak-anak, kegiatan ini juga diselingi dengan pengenalan lebih dini terhadap beberapa jenis reptile kepada anak-anak, sehingga diharapkan ekosistem lebih terjaga nantinya.

Kemudian acara dilanjutkan dengan lomba menyanyi anak-anak. Pada siang hari, acara kembali diramaikan dengan berbagai pertunjukan tari tradisional, pertunjukan live music dan kemeriahan acara semakin pecah dengan diadakannya kembali lomba panjat pinang.

Perlu teman-teman ketahui, diresmikannya Reptile Rescue Borobudur ini merupakan kerjasama komunitas pecinta reptile di Dusun Bawang yang sudah dilakukan sejak 20 tahun terakhir.
Tujuan diresmikannya Reptile Rescue Borobudur adalah untuk melestarikan berbagai macam reptile, khususnya jenis ular, dan sebagai upaya melestarikan lingkungan.

Penting untuk teman-teman pahami juga, Reptile Rescue Borobudur bukanlah kebun binatang, karena disini lebih diutamakan untuk edukasi, edukasi tentang reptile kepada masyarakat, yang bertujuan untuk menjaga ekosistem yang pada akhir-akhir ini mulai banyak yang tidak memperdulikannya.

Seperti saat ini banyak masyarakat yang phobia (ketakutan yang berlebihan) saat melihat / menjumpai reptile, khususnya ular. Selain lari / menghindar, ada juga masyarakat yang langsung mengambil tindakan fatal, seperti membunuh ular. Padahal ular sendiri di dalam suatu ekosistem mempunyai peranan yang sangat penting, contoh sederhananya adalah memangsa hama tikus di hutan/sawah dan jenis hama lainnya.

Baca Juga :   Yuk, Explore Wisata Seru Bersama Sahabat

Terdapat berbagai macam reptile di Reptile Rescue Borobudur. Khususnya untuk ular sendiri, di Reptile Rescue Borobudur ini terdapat lebih dari 100 ekor ular dengan ukuran yang bermacam-macam. Sedikitnya ada 25 jenis ular yang tidak berbisa dan sekitar 4 jenis ular berbisa.

Melalui Reptile Rescue Borobudur ini, diharapkan bisa digunakan untuk media edukasi / belajar dan mengenal reptile, khususnya ular, bisa membedakan mana berbisa dan yang tidak berbisa dan nantinya masyarakat bisa memahami, bagaimana cara mengambil tindakan ketika berhadapan dengan ular tanpa harus merusak ekosistem yang ada.

Sumber : goborobudur.com / Sulis Tri